Daftar Isi:
- Nutrisi Apa yang Dikandung Biji Aprikot?
- Akankah Makan Biji Aprikot Membunuh Anda?
- Bisakah Biji Aprikot Membantu Mengobati Kanker?
- Bagaimana Cara Makan Biji Aprikot?
- Berapa Banyak Biji Aprikot yang Harus Anda Makan Sehari?
Aprikot ( Prunus armeniaca ) adalah anggota famili Rosaceae dan paling populer dibudidayakan di Turki dan India.
Biji aprikot digunakan untuk mengekstrak minyak. Minyak aprikot digunakan dalam parfum, sampo, dan obat-obatan.
Biji aprikot kaya akan asam lemak dan protein (1). Diyakini bahwa biji aprikot dapat mengurangi risiko kanker, namun saat ini penelitian di bidang ini belum dapat disimpulkan.
Faktanya, karena adanya senyawa seperti amygdalin dan laetrile, biji aprikot bersifat racun. Penggunaan biji aprikot untuk terapi kanker masih kontroversial karena kurangnya bukti ilmiah dan uji klinis pada manusia.
Mari kita lihat kandungan nutrisi, dosis yang dianjurkan, dan studi ilmiah tentang pengaruh biji aprikot pada sel kanker.
Nutrisi Apa yang Dikandung Biji Aprikot?
- Biji aprikot kaya akan minyak, yang merupakan 50% dari total kandungannya. Ini juga mengandung asam lemak tak jenuh yang sehat seperti asam linoleat, linolenat, dan oleat (1).
- Sekitar 25% biji aprikot adalah protein, yang didominasi albumin (1).
- Kandungan serat total biji aprikot hanya 5% (1).
- Biji aprikot mengandung amygdalin (vitamin B17) dengan konsentrasi tertinggi. Ini dianggap sebagai salah satu enzim paling penting yang ditemukan di kernel aprikot (1).
Ada banyak perdebatan seputar konsumsi biji aprikot. Diyakini itu bisa berakibat fatal. Yuk simak faktanya di bawah ini.
Akankah Makan Biji Aprikot Membunuh Anda?
Konsumsi kernel aprikot kronis dilaporkan menyebabkan toksisitas sianida (2). Biji aprikot mengandung berbagai racun seperti sianida, amigdalin (sianogen), dan β-glukosidase (katalis enzim) (2), (3), (4).
Menggigit biji menghidrolisis amigdalin dan β-glukosidase, yang meningkatkan toksisitas biji aprikot (5). Beberapa kasus keracunan sianida yang disebabkan oleh konsumsi biji aprikot telah dilaporkan (5), (6).
Annals of Tropical Paediatrics juga menerbitkan studi diagnostik retrospektif tentang keracunan sianida yang disebabkan oleh makan biji aprikot pada 13 anak (7).
Meskipun gejalanya mungkin tidak segera muncul, efek toksik seperti mual, sakit kepala, lesu, insomnia, penurunan tekanan darah, dan nyeri pada otot dan persendian telah dilaporkan (8).
Beberapa kasus kematian, terutama pada anak-anak, juga telah dilaporkan (9). FDA telah menganggapnya tidak aman sebagai makanan dan obat (10).
Jadi, inilah pertanyaan terpenting…
Bisakah Biji Aprikot Membantu Mengobati Kanker?
Laetrile atau vitamin B17 adalah bentuk sintetis dari amygdalin. Ini adalah glikosida sianogenik yang ada dalam biji aprikot. Laetrile telah digunakan untuk mengobati kanker sebagai terapi alternatif (11).
Dalam penelitian in vitro yang diterbitkan dalam Food Science and Biotechnology , dilaporkan bahwa ekstrak aprikot manis dan biji almond pahit memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan antitumor. Ini menyatakan bahwa ekstrak aprikot dapat mencegah pertumbuhan sel kanker payudara, usus besar, dan hepatoseluler (hati) manusia (12).
Sebuah studi in vitro telah melaporkan kemungkinan menggunakan kernel aprikot sebagai bagian dari terapi antikanker makanan. Telah diamati bahwa amygdalin yang ada dalam biji aprikot dapat menekan perkembangan kanker pada sel kanker usus besar HT-29 (13).
Amygdalin telah dilaporkan dapat menginduksi apoptosis (kematian sel) pada sel kanker dengan menghambat siklus sel. Para penulis mengklaim bahwa itu adalah "kepercayaan yang salah" bahwa amygdalin menyebabkan toksisitas sianida (14). Namun, uji klinis masih diperlukan untuk membuktikan efek tersebut pada manusia.
Sebuah tinjauan sistematis dari 36 studi menemukan bahwa data yang tersedia tentang manfaat potensial laetrile (ditemukan dalam biji aprikot) untuk pengobatan kanker tidak meyakinkan (15).
Beberapa artikel review penelitian telah mengklaim efek antikanker dari amygdalin atau laetrile menjadi curang karena kurangnya data klinis yang valid (16), (17).
Karena sebagian besar informasi yang tersedia tentang efek antikanker dari biji aprikot bersifat anekdot, tingkat keberhasilan terapi ini belum dilaporkan ke domain publik.
Klaim penelitian campuran dan laporan toksisitas biji aprikot menjadikannya pengobatan yang kurang ideal untuk kanker. Bahkan National Cancer Institute (NCI) tidak menyetujuinya (18).
Meskipun ada laporan beragam tentang toksisitas sianida pada biji aprikot, Anda dapat mengkonsumsinya dalam jumlah kecil. Cari tahu caranya di bagian selanjutnya.
Bagaimana Cara Makan Biji Aprikot?
Lubang yang ditemukan di tengah buah aprikot berisi biji atau kernel. Buang biji aprikot dari buahnya. Gunakan pemecah kacang untuk membuka lubang dan membuka bijinya. Buang lubang dan makan bijinya. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami efek samping, seperti mual atau pusing.
Berapa Banyak Biji Aprikot yang Harus Anda Makan Sehari?
Tidak ada yang akurat